Semarang – Sekolah Nasima kembali menyelenggarakan Nasima-Pare English Camp (NPEC) 2025/2026, program tahunan yang mengasah kemampuan bahasa Inggris sekaligus membentuk karakter siswa.
Kegiatan digelar dalam dua batch, Batch I untuk kelas IX SMP dan XII SMA pada 24 Agustus–5 September 2025, sedangkan Batch II untuk kelas VII SMP pada 7–19 September 2025 diikuti 134 peserta.
Kepala SMP Nasima, Yudina Tri Heryanti, S.Pd., MM., menjelaskan bahwa NPEC SMP kelas VII fokus pada General English untuk menguatkan lima keterampilan berbahasa, yaitu listening, speaking, reading, writing, dan communication.
“Untuk kelas IX, orientasi kegiatan diarahkan pada persiapan TOEFL agar siswa memperoleh sertifikat resmi yang bermanfaat untuk studi, beasiswa, maupun dunia kerja,” ujarnya.
Ketua Pengurus YPI Nasima, Dr. Indarti, M.Pd., menambahkan bahwa NPEC pertama kali digelar pada 2019, sempat terhenti karena pandemi, dan kembali berjalan sejak 2022.
“Tahun ini NPEC menjadi program wajib bagi siswa SD kelas V, SMP kelas VII dan IX, serta SMA kelas X dan XII. Selain belajar bahasa Inggris, kegiatan ini juga menekankan kemandirian, religiusitas, dan kekompakan,” kata Dr. Indarti.
Selama 13 hari, peserta mengikuti jadwal padat mulai subuh hingga malam, mencakup kelas Scripted Communication, Speaking & Pronunciation, Study Club, sholat berjamaah, mengaji, olahraga, hingga sesi Integrated Speaking di malam hari. Semua kegiatan dirancang agar tetap menyenangkan dan interaktif.
Salah satu peserta, Danish Maulana Ghossan atau Lana, mengaku awalnya gugup, tetapi akhirnya nyaman dan betah mengikuti kegiatan.
“Awalnya saya takut, tapi lama-lama jadi betah. Suasana belajar menyenangkan, tidak kaku, dan kami juga bisa beribadah tepat waktu,” ujarnya.
Kegiatan dipusatkan di Kyarra Dormitory, Pare, Kediri, yang dikelilingi pepohonan rindang, taman asri, dan kolam ikan. Fasilitasnya lengkap, termasuk ruang belajar berbasis IT, aula serbaguna, lapangan olahraga, dan tempat ibadah.
“Kami ingin siswa merasakan pengalaman belajar yang menyeluruh, seimbang antara akademik, olahraga, dan spiritualitas,” jelas Dr. Indarti.
Selain belajar, peserta mengikuti kegiatan tambahan, seperti mengenakan busana tradisional Jawa setiap tanggal 17, asesmen akhir, dan field trip ke Candi Tegowangi, situs sejarah peninggalan Kerajaan Majapahit.
Upacara pemberangkatan dihadiri orang tua peserta, guru, dan pengurus YPI Nasima, memberikan dukungan dan semangat bagi siswa untuk mengikuti kegiatan dengan baik.
Dengan penguatan bahasa Inggris, karakter, dan lingkungan belajar yang kondusif, NPEC SMP Nasima 2025 diharapkan mencetak generasi unggul yang siap menghadapi tantangan global dengan kemandirian, religiusitas, dan kemampuan komunikasi yang baik.***