Taj Yasin: Sekolah Enam Hari Dikaji, Demi Perlindungan Anak

- Penulis

Kamis, 2 Oktober 2025 - 20:00 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BOYOLALI – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sedang menggodok kebijakan mengembalikan lagi sekolah enam hari di Provinsi Jawa Tengah. Kebijakan tersebut dilakukan setelah melalui kajian yang dirumuskan berbagai pihak, termasuk kalangan akademisi dan masyarakat.

Hal itu dikemukakan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maemoen (Gus Yasin) saat menyampaikan sambutan pada Gebyar Hari Santri Jam’iyyah Perempuan Pengasuh Pesantren dan Muballighoh (JPPPM) Pusat 2025, di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Kamis, 2 Oktober 2025.

Dia mengatakan, kebijakan lima hari sekolah tujuan utamanya adalah memberikan waktu luang kepada anak-anak untuk berkumpul bersama keluarga. Namun demikian, berdasarkan kajian, masyarakat banyak yang bekerja enam bahkan tujuh hari dalam sepekan.

Baca Juga :  Jateng Tambah Sekolah Rakyat, Pemerintah Pastikan Fasilitas Lengkap dan Modern

“Dengan lima hari sekolah, ada dua hari libur anak, dan satu hari tanpa pengawasan,” kata pria yang akrab disapa Gus Yasin ini.

Lebih lanjut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Ahmad Luthfi – Taj Yasin tegas menjalankan komitmen terhadap kesejahteraan anak. Sehingga, kembalinya penerapan enam hari sekolah ini diharapkan memberikan perlindungan kepada anak dari hal negatif saat berada di luar pengawasan orang tua.

Meskipun demikian, penerapan kebijakan ini tetap akan mempertimbangkan hasil kajian dari para pakar pendidikan, perguruan tinggi dan juga kalangan dewan. Saat ini Pemprov mengutamakan masukan dan melakukan kajian untuk merumuskan kebijakan yang akan diambil nantinya.

Baca Juga :  Mahasiswa KKN USM Diminta Berinovasi Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat

Dikonfirmasi seusai acara, Yasin mengatakan, kebijakan enam hari sekolah yang diterapkan Pemprov akan diberlakukan untuk SMA dan SMK sesuai dengan kewenangan Pemprov. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan akan membuka peluang diberlakukan kepada jenjang di bawahnya, yakni SD dan SMP sampai dengan TK dan PAUD.

Sementara itu, melalui Gebyar Hari Santri JPPPM Pusat 2025, Yasin menekankan kembali peran penting pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia.

Salah satu bentuk komitmen pemprov Jateng terhadap ponpes adalah terbitnya Perda dan Pergub tentang Pondok Pesantren.

“Mari kita bersama-sama mengawal penegakan Perda dan Pergub Pondok Pesantren ini sebagai bagian yang tidak bisa dilepaskan dari NKRI,” tandasnya.

Berita Terkait

Hadiri Medica Run, Sekda Jateng Dorong FK UNDIP Percepat Pemenuhan Tenaga Medis
Hari Batik Nasional, 27 Ribu Anak PAUD Jateng Membatik Massal Pecahkan Rekor MURI
Jateng Tambah Sekolah Rakyat, Pemerintah Pastikan Fasilitas Lengkap dan Modern
Belajar Intensif Bahasa Inggris, Siswa SMP Nasima Ikuti NPEC di Pare
Dukung Program Pemerintah, Taj Yasin Minta Kampus Hilirisasi Produk Paten
Wagub Jateng Hadiri Pengukuhan Pokja Bunda PAUD, Dorong Program Inovatif untuk Anak
Ahmad Luthfi: Pemimpin Tak Boleh Diintervensi, Harus Transparan dan Melayani
Perguruan Tinggi Swasta Jateng Didorong Gandeng Industri, Gubernur Ahmad Luthfi Siap Fasilitasi

Berita Terkait

Minggu, 5 Oktober 2025 - 12:56 WIB

Hadiri Medica Run, Sekda Jateng Dorong FK UNDIP Percepat Pemenuhan Tenaga Medis

Kamis, 2 Oktober 2025 - 20:00 WIB

Taj Yasin: Sekolah Enam Hari Dikaji, Demi Perlindungan Anak

Kamis, 2 Oktober 2025 - 18:31 WIB

Hari Batik Nasional, 27 Ribu Anak PAUD Jateng Membatik Massal Pecahkan Rekor MURI

Selasa, 30 September 2025 - 19:14 WIB

Jateng Tambah Sekolah Rakyat, Pemerintah Pastikan Fasilitas Lengkap dan Modern

Kamis, 18 September 2025 - 18:13 WIB

Belajar Intensif Bahasa Inggris, Siswa SMP Nasima Ikuti NPEC di Pare

Berita Terbaru