Emas Perhiasan dan Bahan Pangan Jadi Pendorong Inflasi Jawa Tengah September 2025

- Penulis

Jumat, 3 Oktober 2025 - 07:55 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Semarang – Inflasi Jawa Tengah pada September 2025 tercatat sebesar 0,21 persen (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi -0,10 persen. Angka ini sejalan dengan inflasi nasional yang juga berada di level 0,21 persen. Secara tahunan, inflasi Jawa Tengah mencapai 2,65 persen (yoy), sama dengan inflasi nasional.

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Andi Reina Sari H, mengatakan seluruh kota pantauan di Jateng mencatatkan inflasi bulanan. Inflasi tertinggi terjadi di Cilacap sebesar 0,34 persen, sedangkan inflasi terendah tercatat di Kabupaten Wonogiri sebesar 0,12 persen.

“Penyumbang utama inflasi berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil 0,12 persen. Kenaikan harga terutama dipicu daging ayam ras yang naik seiring peningkatan harga pakan, telur ayam ras karena terbatasnya produksi akibat percepatan afkir ayam, serta cabai merah setelah masa puncak panen berakhir. Sementara bawang merah justru mengalami penurunan harga karena pasokan melimpah dari sentra Brebes,” jelas Andi.

Baca Juga :  Bank Mandiri Siapkan Formasi Kepemimpinan Baru untuk Perkuat Akselerasi Ekonomi Nasional

Ia menambahkan, inflasi juga dipengaruhi kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya dengan andil 0,08 persen.

“Kenaikan terutama berasal dari harga emas perhiasan yang terdorong oleh harga emas dunia. Data Trading Economics menunjukkan harga emas dunia pada September 2025 naik 10,91 persen dibanding bulan sebelumnya dan 41,76 persen dibanding tahun sebelumnya,” ujarnya.

Baca Juga :  Baru 1,5 Bulan, Omzet Koperasi Merah Putih Gedawang Semarang Capai Rp48 Juta

Meski ada tekanan inflasi, penurunan tarif transportasi menahan kenaikan lebih lanjut.

“Kelompok transportasi justru mengalami deflasi dengan andil -0,02 persen berkat program diskon tarif kereta api. PT KAI memberikan potongan harga hingga 20 persen dan flash sale tiket Rp80 ribu pada 28 September 2025 dalam rangka HUT ke-80,” terang Andi.

Ke depan, Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Jawa Tengah berkomitmen menjaga inflasi tetap terkendali.

“Kami akan terus memperkuat koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan agar inflasi terjaga di rentang sasaran 2,5 ± 1 persen, terutama melalui upaya menjaga pasokan dan kelancaran distribusi barang,” tegasnya.*

Berita Terkait

PLN Dorong Interkoneksi ASEAN Power Grid untuk Akselerasi Transisi Energi Bersih
BI Gelar QRIS Jelajah Indonesia di Jawa, Dorong Literasi dan Transaksi Digital
Operasional Batik Solo Trans Terdampak Efisiensi, Gubernur Dorong Gotong Royong Daerah
PGN Perkenalkan Gas Bumi Ramah Lingkungan di Ajang F8 Makassar
Jateng dan Uzbekistan Jajaki Kerja Sama Wisata Religi dan Ekonomi Halal
Wagub Jateng Ungkap Realisasi KPR FLPP Hingga September 2025 Capai 15.920 Rumah
PaPeDa Jadi Platform Baru Indosat Mendorong Perempuan Daerah Lebih Mandiri
Utamakan Daya Beli Masyarakat, Pemerintah Jaga Tarif Listrik Tetap Terjangkau Sepanjang 2025

Berita Terkait

Minggu, 5 Oktober 2025 - 13:02 WIB

PLN Dorong Interkoneksi ASEAN Power Grid untuk Akselerasi Transisi Energi Bersih

Jumat, 3 Oktober 2025 - 07:55 WIB

Emas Perhiasan dan Bahan Pangan Jadi Pendorong Inflasi Jawa Tengah September 2025

Kamis, 2 Oktober 2025 - 19:23 WIB

BI Gelar QRIS Jelajah Indonesia di Jawa, Dorong Literasi dan Transaksi Digital

Rabu, 1 Oktober 2025 - 17:25 WIB

Operasional Batik Solo Trans Terdampak Efisiensi, Gubernur Dorong Gotong Royong Daerah

Rabu, 1 Oktober 2025 - 10:00 WIB

PGN Perkenalkan Gas Bumi Ramah Lingkungan di Ajang F8 Makassar

Berita Terbaru