Jelang Hari Santri 2025, ASN Pemprov Jateng Ikuti Ngaji Bandongan

- Penulis

Senin, 20 Oktober 2025 - 15:05 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SEMARANG – Menjelang perayaan Hari Santri tahun 2025, ratusan Aparatur Sipil Negera (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengikuti kegiatan Ngaji Bandongan, Kitab Adabul ‘Alim wal Muta’alim, di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang pada Senin, 20 Oktober 2025.

Pengkajian kitab karya pendiri Nahdlatul Ulama (NU) Hadrotussyaikh Kiai Hasyim Asy’ari itu dibimbing oleh Pengasuh Pondok Pesantren Al-Itqon, Kota Semarang Kiai Ubaidillah Shodaqoh.

Sebagai informasi, bandongan adalah sistem pengajian yang berpusat pada seorang guru. Yaitu, guru membacakan sebuah kitab, mengartikan atau menerjemahkannya, lalu menjelaskan kandungan isi kitabnya kepada santri.

Baca Juga :  DPR dan BGN Sosialisasi Program MBG di Desa Karangklesem, Mudahkan Akses Gizi Seimbang Masyarakat

Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin, mengatakan, Ngaji Bandongan dilakukan menggunakan metode tradisi pengkajian di pondok pesantren. Hal ini juga bertujuan mengenalkan tradisi pembelajaran di pondok pesantren kepada khalayak.

“Tujuannya supaya teman-teman dari ASN itu benar-benar bisa merasakan tradisi di pesantren” kata dia.

Dikatakan Taj Yasin, nilai-nilai yang dibahas dari kitab tersebut, salah satunya yakni seorang alim (berilmu) itu harus memiliki sifat yang wara’, yaitu sikap hati-hati dengan menghindari segala sesuatu yang syubhat (meragukan) atau mendekati haram. Selain itu agar memiliki sifat yang tawadhu (rendah hati).

Baca Juga :  Kota Semarang Pilot Project Program Ruang Bersama Indonesia Kementerian PPPA

Ia berharap, ilmu yang diperoleh dari kegiatan mengaji tersebut bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam lingkungan kerja.

Semantara itu, Kiai Ubaidillah Shodaqoh mengatakan, mengaji kitab banyak dilakukan tokoh-tokoh berilmu. Oleh karenanya, tradisi mengaji yang dilakukan oleh para ulama itu perlu diteladani.

Sebagai informasi, kegiatan dalam rangkaian Hari Santri Nasional 2025 tersebut juga dilakukan serentak di kabupaten/kota di Jawa Tengah. Akan tetapi dipimpin oleh tokoh ulama yang berbeda-beda.*

Berita Terkait

Siasati Pemangkasan TKD, Ini Lima Terobosan yang Bisa Dilakukan Daerah
Hari Santri, Taj Yasin Ajak Pondok Pesantren Kenalkan Tradisi Santri kepada Masyarakat
Pemprov Jateng dan BPN Tata Ulang Pertanahan Demi Ekonomi Hijau Berkelanjutan
Diminati Pasar Internasional, Pemprov Jateng dan BKHIT Tingkatkan Ekspor Produk Unggulan Hewan, Ikan, dan Tumbuhan
Ketua TP PKK Jateng: Muslimat NU Punya Peran Strategis dalam Pemberdayaan Masyarakat
Enam Desalinasi Berdiri di Pesisir Jateng, Ribuan Warga Nikmati Air Layak Konsumsi
Perempuan Hebat di Era Digital, Ning Nawal: Jadilah Madrasah Pertama bagi Anak
Sekda Jateng Harap PWI Terus Tingkatkan Kompetensi Wartawan dalam Seni Berjurnalistik

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 19:39 WIB

Siasati Pemangkasan TKD, Ini Lima Terobosan yang Bisa Dilakukan Daerah

Senin, 20 Oktober 2025 - 16:53 WIB

Hari Santri, Taj Yasin Ajak Pondok Pesantren Kenalkan Tradisi Santri kepada Masyarakat

Senin, 20 Oktober 2025 - 15:55 WIB

Pemprov Jateng dan BPN Tata Ulang Pertanahan Demi Ekonomi Hijau Berkelanjutan

Senin, 20 Oktober 2025 - 15:05 WIB

Jelang Hari Santri 2025, ASN Pemprov Jateng Ikuti Ngaji Bandongan

Minggu, 19 Oktober 2025 - 21:54 WIB

Ketua TP PKK Jateng: Muslimat NU Punya Peran Strategis dalam Pemberdayaan Masyarakat

Berita Terbaru